Senin, 06 Desember 2010

SISTEM PENGELOLA BASIS DATA DATABASE MANAGEMEN SYSTEM (DBMS)



A. DEFINISI

1.Entity

Yaitu objek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata atau suatu kelas atau tipe entitas yang menyatakan suatu objek atau kejadian, pelanggan, pegawai, departemen, pengarang, buku, barang, mata kuliah merupakan contoh dari entity atau entitas. Pada model Relational, entitas akan menjadi tabel.

2. Attribut

Yaitu suatu item data yang menajdi bagian dari suatu entity atau entitas, istilah lain atribut adalah property, nama pegawai atau NIP adalah contoh dari attribut yang terdapat pada entity pegawai.

3. Data Value (Nilai Atau Isi Data)

Yaitu suatu fakta atau hasil observasi yang masih belum diolah dan sisajikan dalam koneksi dan ditampilkan yang bermanfaat bagi pengguna tertentu.

4. RecordRecord

adalah sebuah baris data yang ada dalam tabel atau banyak data yang ada dalam subuah tabel.

5. File / Table

Yaitu sebuah data yang telah diolah yang disusun dalam sebuah tabel yang mempunyai relasi antara tabel-tabel sehingga file dapat diakses oleh user.

6. Database

Yaitu kumpulan informasi yang disimpan dalam suatu komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis database tersebut

7. DBMS (Database Managemen Sysem)

Yaitu suatu sistem perangkat lunak yang memungkinan user (pengguna) untuk membuat, memlihara, mengontrol, dan mengakses database secara praktis dan efisien.









BAB I

PENDAHULUAN


Data atau informasi geografi, yang diturunkan dari peta-peta tematik, pengukuran pada umumnya mengandung lebih dari satu atribut yang diasosiasikan dengan lokasi spasialnya. Sebagai contoh, properties pemukiman yang menjadi daya tarik adalah area, lahan, sifat kesuburan tanah, dsb. Atribut-atribut tambahan ini disebut sebagai entities non-spasial dari basi data spasial.

Basis data spasial mendeskripsikan sekumpulan entity baik yang memiliki lokasi atau posisi yang tetap maupun yang tidak tetap (memiliki kecenderungan buntuk berubah, bergerak, atau berkembang). Tipe-tipe entity spasial ini memiliki properties topografi dasar yang meliputi lokasi, dimensi dan bentuk (shape). Hampir semua SIG memiliki campuran tipe-tipe entity spasial dan non-spasial. Tetapi, tipe-tipe entity nonspasial tidak memiliki propertiestopografi dasar lokasi.

Dengan demikian, sebelum analisis SIG dapat dilakukan, diperlukan data tambahan untuk kemudian digabungkan ke dalam basis data geografi.Walupun demikian, untuk mengelola data dan informasi atribut di dalam SIG tidak semudah yang dibayangkan. Untuk melakukannya diperlukan pemahaman yang baik mengenai konsep-konsep sistem manajemen basi data.Penerapan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir di semua bidang. Sebagai institusi pengelola informasi merupakan salah satu bidang penerapan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat.

Perkembangan dari penerapan teknologi informasi bisa kita lihat dari perkembangan yang selalu berkaitan dengan dengan teknologi informasi, diawali dari manual, terautomasi, sistem digital atau cyber system. Ukuran perkembangan banyak diukur dari penerapan teknologi informasi yang digunakan dan bukan dari skala ukuran lain seperti besar gedung yang digunakan, jumlah koleksi yang tersedia maupun jumlah penggunanya. Kebutuhan akan TI sangat berhubungan dengan peran dari sebagai kekuatan dalam pelestarian dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang berkembang seiring dengan menulis, mencetak, mendidik dan kebutuhan manusia akan informasi membagi rata informasi dengan cara mengidentifikasi, mengumpulkan, mengelola dan menyediakanya untuk umum. Penerapan teknologi informasi dapat difungsikan dalam berbagai bentuk, antara lain:

1. Penerapan teknologi informasi digunakan sebagai Sistem Informasi Manajemen.

Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan lain sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai bentuk Automasi.

2. Penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital.

Bentuk penerapan TI ini sering dikenal dengan system Digital.

Kedua fungsi penerapan teknologi informasi ini dapat terpisah maupun terintegrasi dalam suatu sistem informasi tergantung dari kemampuan software yang digunakan, sumber daya manusia dan infrastruktur peralatan teknologi informasi yang mendukung keduanya.






BAB II

BASIS DATA

A. DEFINISI

Data adalah fakta atau hasil observasi yang masih belum diolah dan sisajikan dalam

koneks dan ditampilkan yang bermanfaat bagi pengguna tertentu. Sedangkan informasi adalah data yang telah diolah dan dijasikan dalam koneks dan tampilan yang bermanfaat bagi pengguna tertentu, informasi dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik atau audio.

Jadi definisi dari Basis Data adalah koleksi terpadu dari data-data yang saling berkaitan

yang disimpan dalam media elektronik untuk memenuhi berbagai kebutuhan, sedangkan System Basis Data adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan tabel-tabel yang saling berhubungan dan sekumpulan program yang memungkinkan bebarapa pemakai / program lain untuk mengakses dan memanipulasi tabel-tabel tersebut.

B.OPERASIONAL DASAR BASIS DATA

Basis data dianalogikan seperti lemari arsip yang memiliki aturan / cara penyusunan dan penempatan arsip-arsip didalamnya dengan tujuan jika kita ingin mencari dan mengambil kembali

arsip/buku dari lemari arsip tersebut dapat dilakukan dengan mudan dan cepat.

Adapun operasi-operasi dasar yang dapat dilakukan dengan basis data adalah sebagai berikut :

1. Create Database (Pembuatan basis data baru)

2. Drop Database (Penghapusan basis data baru)

3. Create Table (File atau pembuatan tabel)

4. Drop Table (Penghapusan file atau tabel dari suatu basis data)

5. Insert (Penambahan / pengisian data baru sebuah file / tabel)

6. Search / Retrieve (Pengambilan data dari sebuah file / tabel)

7. Delete (Penghapusan data dari sebuah file / tabel)

8. Display, browse (Menampilkan basis data)

9. Update, Edit (Mengubah dan meng-edit data yang terdapat di dalam tabel basis data)

10. Menghapus data dari tabel basis data (delete, zap, pack)

11. Create Index (Membuat indeks untuk setiap tabel basis data)




C. TUJUAN DASAR BASIS DATA

Adapun tujuan dari Dasar Basis Data adalah sebagai berikut :

1. Kecepatan

2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)

3. Keakuratan (Accuracy)

4. Ketersediaan (Availability)

5. Kelengkapan (Completennes)

6. Keamanan (Security)

7. Kebersamaan pemakai (Sharability)

8. Mengatahui bentuk dan model database dan konsep sederhananya

9. Memahami konsep basis data relational dan karakteristiknya, relasi, notasi, aljabar relational, integritiy constraint dan normalisasi.

10. Mampu memanfaatkan salah satu bahasa queri yaitu SQL, baik kemampuan sebagai Data Definition Language (DDL) atau Data Manipulations Language (DML)

11. Mampu mendesain dan mengoptimalkan basisi data relational untuk permasalahan praktis.

D. PENERAPAN BASIS DATA

Penerapan Basis Data digunakan sebagai Sistem Informasi Manajemen. Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan lain sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai bentuk Automasi. Penerapan teknologi informasi Basis Data sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk penerapan TI ini sering dikenal dengan system Digital.


E. MODEL BASIS DATA

Model basis data menyatakan hubungan antar rekaman yang tersimpan dalam basis data. Beberapa literatur menggunakan istilah struktur data logis untuk menyatakan keadaan ini. Model dasar yang paling umum ada 3 macam, yaitu :

1. Model Hirarki

Model hirarki biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua & anak. Setiap simpul (biasa sinyatakan dengan lingkaran atau kotak) menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di bawahnya disebut orang tua.Setiap orang tua bisa memiliki satu hubungan (1 : 1) atau beberapa anak (1 : M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua. Simpul-simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebut anak. Simpul orang tua yang tidak memiliki orang tua disebut akar. Simpul yang tidak memiliki anak disebut daun. Adapun hubungan antara anak dan orang tua disebut cabang. Beriktu memperlihatkan contoh model hirarki, yang terdiri atas 4 level dan 13 simpul.Pada contoh diatas, A berkedudukan sebagai akar, dan berkedudukan sebagai orang tua dari simpul B, C, D, dan E. Keempat simpul yang disebutkan belakangan ini disebut sebagai anak simpaul A. C juga dapat berkedudukan sebagai orang tua , yaitu orang tua F dan G. Adapun simpul F, G, H, I, J, L, dan M disebut sebagai daun.Contoh produk DBMS yang menggunakan model hirarki adalah IMS (Information Management System) , yang dikembangkan oleh dua perusahaan IBM dan Rockwell International Corporation.

2. Model Basis Data Relasional Dan Sig

Perbedaan penekanan para perancang sistem SIG pada pendekatan basis data untuk penyimpanan koordinatkoordinat peta dijital telah memicu pengembangan dua pendekatan yang berbeda dalam mengimplementasikan basis data relasional di dalam SIG. Pengimplementasian basis data relasional ini didasarkan pada model data hybrid atau terintegrasi.

3. Model Data Hybrid

Langkah awal pada pendekatan ini adalah pemahaman adanya dugaan atau pendapat bahwa mekanisme penyimpanan data yang optimal untuk informasi lokasi (spasial) di satu sisi, tetapi di dsisi yang lain, tidak optimal untuk informasi atribut (tematik). Berdasarkan hal ini, data kartografi digital disimpan di dalam sekumpulan files sistem operasi direct access untuk meningkatkan kecepatan input-output, sementara data atributnya disimpan did alam DBMS relasioanl lomersial yang standar.

4. Model Data Terintegrasi

Pendekatan modael data terintegrasi juga dideskripsikan sebagai pendekatan sistem pengelolaan basis data (DBMS) spasial, dengan SIG yang bertindak sebagai query processor. Kebanyakan implementasinya pada saat ini adalah bentuk topologi vektor dengan tabel-tabel relasional yang menyimpan data-data koordinat peta (titik, nodes, segmen garis, dl.) bersama dengan tabel lain yang berisi informasi topologi. Data-data atribut disimpan di dalam tabel-tabel yang sama sebagai basis data map feature (tabel internal atau abel yang dibuat secara otomatis) atau disimpan di dalam tabel-tabel yang terpisah dan dapat diakses melalui operasi relasioanl “JOIN”.






















BAB III

SISTEM PENGELOLA BASIS DATA DATABASE MANAGEMEN SYSTEM
(DBMS)


A. DEFINISI

1.Entity

Yaitu objek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata atau suatu kelas atau tipe entitas yang menyatakan suatu objek atau kejadian, pelanggan, pegawai, departemen, pengarang, buku, barang, mata kuliah merupakan contoh dari entity atau entitas. Pada model Relational, entitas akan menjadi tabel.

2. Attribut

Yaitu suatu item data yang menajdi bagian dari suatu entity atau entitas, istilah lain atribut adalah property, nama pegawai atau NIP adalah contoh dari attribut yang terdapat pada entity pegawai.

3. Data Value (Nilai Atau Isi Data)

Yaitu suatu fakta atau hasil observasi yang masih belum diolah dan sisajikan dalam koneksi dan ditampilkan yang bermanfaat bagi pengguna tertentu.

4. RecordRecord

adalah sebuah baris data yang ada dalam tabel atau banyak data yang ada dalam subuah tabel.

5. File / Table

Yaitu sebuah data yang telah diolah yang disusun dalam sebuah tabel yang mempunyai relasi antara tabel-tabel sehingga file dapat diakses oleh user.

6. Database

Yaitu kumpulan informasi yang disimpan dalam suatu komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis database tersebut


7. DBMS (Database Managemen Sysem)

Yaitu suatu sistem perangkat lunak yang memungkinan user (pengguna) untuk membuat, memlihara, mengontrol, dan mengakses database secara praktis dan efisien.

B. BAHASA QUERY (Structured Query Language (SQL))

1. Pengertian dan Tujuan penerapan bahasa querya.

Pengertian Bahasa Query yaitu sebuah perintah tertentu yang mempunyai kemampuan memanggil, mengubah, memanipulasi, mendefinisikan, memodifikasi dan menentukan kontrain sekuriti dalam sebuah aplikasi DBMS, dalam hal ini aplikasi DBMS yang digunakan adalah SQL Server 7.0b. Tujuan Penerapan- Memudahkan user dalam mengakses data / informasi- Keamanan data / informasi- Menghindari redudansi data / kerangkapan data- Efisiensi dalam sebuah informasi-Keluwesan data / informasi- Orientasi data- Terkontrolnya sebuah data / informasi

2. Dasar-dasar Structured Query Language (SQL)

Jenis perintah SQL dan struktur dasar penulisan perintaha. DDL (Data Definitions Language)Kelompok perintah ini bisa digunakan untuk melakukan pendefinisian database dan pendefinisian tabel. Sehingga dengan menggunakan perintah-perintah ini, kita bisa memerintahkan untuk membuat database, membuat tabel, mengubah strukturnya, menghapus tabel, membuat index tabel dan lain-lain yang berhubungan dengan pendefinisian database dan tabel. Adapun dasar penulisan perintah dari DDL ini adalah Create, Indek, Viewb. DML (Data Manipulation Language) Yaitu suatu data yang telah dibuat dan telah didefinisikan untuk melakukan beberapa operasi seprti penyaringan data, proses query, DML ini dilakukan untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data. Adapun penulisan dasar perintah dari DML adalah Insert, Select, Update, Delete, Edit, Rename, dan lain-lain.

C. APLIKASI DBMS (Databse Managemen System)

1. Jenis-jenis aplikasi DBMS (Database Managemen Sysem)

MySQL- SQL Server 7.0- Microsoft Access- DB2- Oracle

2. Arsitektur DBMS (Database Managemen System)

Dalam hal ini arsitektur yang kita contohkan adalah arsitektur client/server dimana sebuah database relasional yang dirancang untuk mendukung aplikasi dengan arsitektur client/server, dimana database terdapat pada komputer pusat yang disebut server, dan informasi digunakan bersama-sama oleh oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya yang disebut dengan client. Arsitektur semacam ini memberikan integritas data yang tinggi, karena semua user bekerja dengan informasi yang sama. Melalui aturan-aturan bisnis, kendali diterapkan kepada semua user mengenai informasi yang ditambahkan ke dalam database.Arsitektur client/server sangat mengurangi lalulintas network, karena hanya memberikan data yang diminta oleh user saja, sebagai contoh jika sebuah pencarian satu database yang mengandung 100.000 records hanya menghasilkan 3 record, 3 record ini saja yang akan dikirimkan melalui network kepada komputer client. Pada sistem yang tradisional, kesemua 100.000 record akan dikirimkan melalui network. Hal ini membantu tugas-tugas pemeliharaan, seperti misalnya mem-beckup dan merestorasi data menjadi lebih mudah dilakukan karena data terletak hanya pada satu tempat.

D. LANDASAN PEMILIHAN APLIKASI DBMS YANG DIGUNAKAN

Landasan pemilihan DBMS :

1. Struktur dataJika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki, maka suatu jenis hirarki dari DBMS harus dipikirkan.

2. Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem

Jika staf programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan suatu DBMS, maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.

3. Tersedianya layanan penjual

Keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat dibutuhkan untuk membantu memecahkan beberapa masalah sistem.

BAB IV

SQL SERVER SEBAGAI APLIKASI DBMS



A. ARSITEKTUR SQL SERVERSQL

Server adalah sebuah database relasional yang direancang untuk mendukung aplikasi dengan arsitektur client/server, dimana database terdapat pada komputer pusat yang disebut server, dan informasi digunakan bersama-sama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya yang disebtu dengan client. Arsitektur semacam ini memberikan integritas data yang tinggi, karena semua user bekerja dengan informasi yang sama.

B. KOMPONEN-KOMPONEN SQL SERVER

Adapun komponen-komponen SQL Server adalah sebagai berikut :

1. Database

2. Tabel

3. Database Diagram

4. Indeks

5. View

6. Storage Procedure

7. Trigger8. Full-Text Indexes

C. KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN SQL SERVER

1. Keunggulan SQL Server

- Data Oriented

- Luwes

- Terkontrolnya kerangkapan data

2. Kekurangan SQL Server

- Storage digunakan besar

- Dibutuhkan tenaga specialis yang handal

- Softwarenya mahal- Kerusakan pada system database dapat mempengaruhi departemen lain yang terkait




D. FASILITAS UNGGULAN SQL SERVER

Adapun fasilitas unggulan yang dimiliki oleh SQL server adalah berupa tabel, view dan elemen-elemen lain yang dapat terlihat langsung oleh user atau pengguna.

E. CONTOH-CONTOH PENULISAN PERINTAH DML QUERY

1. Select (Pemilihan)·

Select * from Nama_Table Untuk melihat semua· Select Nama_Attribut1,Nama_Attribut2 from Nama_TableUntuk dan nama buku· Select Nama_Attribut1,Nama_Attribut2 from Nama_Table Untuk melihat nama pengarang dan tahun terbit· Select right (Nama_Attribut,3) as Kanan from Nama_TableUntuk mengambil 3 karakter dari sebelah kanan

2. Insert (Penyisipan)·

Insert tbuku values ("isi_dari_kode","data_kolom1"," data_kolom2"," data_kolom1,………)· Insert into nama-tabel (Kode,Nama_Data)values ("Nama_Kode","Nama_Data_yg_akan_disisip")

3. Update (Perubahan)·

Update {nama tabel} set nama kolom="isi kolom" where nama kolom ="isi kolom"

4. Delete (Penghapusan)·

Delete from [nama tabel] where [ kondisi]



























BAB V

KESIMPULAN


SQL Server 7.0 merupakan aplikasi DBMS yang sangat berguna bagi user yang memerlukan informasi dari suatu perusahaan atau departemen tertentu yang terkait dengan aplikasi ini.SQL Server 7.0 juga sangat bermanfaat dan sangat efisien karena program ini dapat digunakan bersama-sama oleh pengguna yang memakai aplikasi ini. Oleh sebab itu aplikasi ini sangat cocok bila dipakai dalam suatu informasi seperti data pustaka, rumah sakit, kampus dan lainlain. Unsur dan syarat automasi ada begitu banyak. Biasanya, pengguna berharap terlalu banyak dari sistem ini dan oleh karenannya merasa kecewa bilamana sistem tersebut tidak bekerja seperti yang diharapkan. Untuk memastikan adanya keberhasilan dalam automasi ini dibutuhkan kerjasama yang optimal dan berkelanjutan diantara pengguna sehingga tercipta kepuasan diantara pengguna, suatu penilain mendalam mengenai kebutuhan-kebutuhan pengguna harus dilakukan sebelum rencana detail untuk automasi dilakukan. Perlu tersedianya staf yang terlatih. Seluruh anggota staf harus mengerti tentang sistem automasi ini.


STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL)

Adalah bahasa standar yang digunakan untuk memanipulasi basis data relasional. Pada mulanya SQL diciptakan IBM untuk system manajemen basis data relasional (RDMS) milik mereka yaitu DB2.                                Dalam perkembanganya SQL kemudian digunakan juga pada produk produk RDBMS dari perusahaan lain seperti ORACLE, Informix, Ms SQL Server, Sybase, dan interbase. Akhirnya ANSI yaitu badan standarisasi dari ammerika merilis standar SQL yang sering disebut ANSI SQL. Hingga saat ini bagi seorang programman yang tidak asing dalam bahasa SQL terdapat 4 bagian utama yaitu SELECT, INSERT, UPDATE DAN DELETE.  Dimana ke empat bagian utama perintah tersebut dapat dikombinasikan untuk memanipulasi suatu basis data.

PERINTAH SELECT

Perintah select berguna untuk menampilkan isi table pada suatu database. Adapaun format penulisan perintah select adalh :

SELECT [DISTINCT] colum

                FROM nama_tabel

                                [WHERE kondisi_pencarian]

                                [ORDER BY pengurutan]

                                [GROUP BY group_list]

                                [HAVING having_condition]








CONTOH-CONTOH PENULISAN PERINTAH DML QUERY

1. Select (Pemilihan)·

Select * from Nama_Table Untuk melihat semua· Select Nama_Attribut1,Nama_Attribut2 from Nama_TableUntuk dan nama buku· Select Nama_Attribut1,Nama_Attribut2 from Nama_Table Untuk melihat nama pengarang dan tahun terbit· Select right (Nama_Attribut,3) as Kanan from Nama_TableUntuk mengambil 3 karakter dari sebelah kanan

2. Insert (Penyisipan)·

Insert tbuku values ("isi_dari_kode","data_kolom1"," data_kolom2"," data_kolom1,………)· Insert into nama-tabel (Kode,Nama_Data)values ("Nama_Kode","Nama_Data_yg_akan_disisip")

3. Update (Perubahan)·

Update {nama tabel} set nama kolom="isi kolom" where nama kolom ="isi kolom"

4. Delete (Penghapusan)·

Delete from [nama tabel] where [ kondisi]

DBMS (Database Management System)

Menurut Date, Sistem Basis Data adalah system terkomputerisasi yang tujuan

utamanya adalah memelihara informasidan membuat informasi tersebut tersedia saat

dibutuhkan.

Manajemen Sistem Basis Data (Database Management System ?? DBMS)

adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan

utilitas kumpulan data dalam jumlah besar. DBMS dapat menjadi alternative

penggunaan secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpana n data dalam fiel dan

menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.

1. Tinjauan Sejarah

Generasi pertama DBMS didesain oleh Charles Bachman di perusahaan

General Electric pada awal tahun 1960, disebut sebagai Penyimpanan Data

Terintegrasi (Integrated Data Store). Dibentuk dasar untuk model data jaringan yang

kemudian distandardisasi oleh Conference on Data System Languages (CODASYL).

Bachman kemudian menerima ACM Turing Award (Penghargaan semacam Nobel

pada ilmu komputer) di tahun 1973. Dan pada akhir 1960, IBM mengembangkan

sistem manajemen informasi (Information Management System) DBMS. IMS

dibentuk dari representasi data pada kerangka kerja yang disebut dengan model data

hirarki. Dalam waktu yang sama, dikembangkan sistem SABRE sebagai hasil

kerjasama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika. Sistem ini

memungkinkan user untuk mengakses data yang sama pada jaringan komputer.

Kemudian pada tahun 1970, Edgar Codd, di Laboratorium Penelitian di San

Jose, mengusulkan model data relasional. Di tahun 1980, model relasional menjadi

paradigma DBMS yang paling dominan. Bahasa query SQL dikembangkan untuk

basis data relasional sebagai bagian dari proyek Sistem R dari IBM. SQL

distandardisasi di akhir tahun 1980, dan SQL-92 diadopsi oleh American National

Standards Institute (ANSI) dan International Standards Organization (ISO). Program

yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam basis data disebut transaksi. User

menulis programnya, dan bertanggung jawab untuk menjalankan program tersebut

Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id

secara bersamaan terhadap DBMS. Pada tahun 1999, James Gray memenangkan

Turing Award untuk kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS.

Pada akhir tahun 1980 dan permulaan 1990, banyak bidang sistem basis data

yang dikembangkan. Penelitian pada bidang basis data meliputi bahasa query yang

powerful, model data yang lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang

kompleks dari semua bagian organisasi. Beberapa vendor memperluas sistemnya

dengan kemampuan penyimpanan tipe data baru semisal image dan text, dan

kemampuan query yang kompleks. Sistem khusus/spesial dikembangkan oleh banyak

vendor untuk membuat data warehouse, mengkonsolidasi data dari beberapa basis

data. Penomena yang paling menarik adalah adanya enterprise resource planning

(ERP) dan management resource planning (MRP), yang menambahkan substansial

layer dari fitur berorientasi pada aplikasi. Paket yang termasuk didalamnya meliputi

Baan, Oracle, PeopleSoft, SAP, dan Siebel. Paket-paket ini mengidentifikasi

himpunan tugas secara umum (misal manajemen inventori, perencanaan sumber daya

manus ia, analisis finansial) dan menyediakan aplikasi layer secara umum untuk

menangani keperluan tersebut. Data disimpan dalam DBMS relasional, dan aplikasi

layer dapat disesuaikan untuk perusahaan yang berbeda. Lebih jauh lagi, DBMS

memasuki dunia internet. Pada saat generasi pertama dari Web site menyimpan

datanya secara eksklusif dalam file system operasi, maka saat ini DBMS dapat

digunakan untuk menyimpan data yang dapat diakses melalui Web browser. Query

dapat digenerate melalui form Web, dan format jawabannya menggunakan markup

language semisal HTML untuk mempermudah tampilan pada browser. Semua vendor

basis data menambahkan fitur ini untuk DMS mereka. Manajemen basis data

mempertimbangkan pentingnya suatu data bersifat on-line, dan dapat diakses melalui

jaringan komputer. Saat sekarang bidang seperti ini diwujudkan dalam basis data

multimedia, video interaktif, perpustakaan digital,proyek ilmuwan seperti proyek

pemetaan, proyek sistem observasi bumi milik NASA, dll.

2. Komponen Utama DBMS

Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi 4 macam :

· Perangkat Keras

· Perangkat Lunak

· Data

· Pengguna

3. Keuntungan Penggunaan DBMS

Pengunaan DMBS untuk mengelola data mempunyai beberapa keuntungan,

yaitu :

· Kebebasan data dan akses yang efisien

· Mereduksi waktu pengembangan aplikasi

· Integritas dan keamanan data

· Administrasi keseragaman data

· Akses bersamaan dan perbaikan dari terjadinya crashes (tabrakan dari

proses serentak).

Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id

4. Level Abstraksi Dalam DBMS

Data dalam DBMS dapat digambarkan dalam tiga level abstraksi, yaitu

konseptual, fisik, dan eksternal. Data definition language (DDL) digunakan untuk

mendefinisikan skema eksternal dan konseptual. Semua vendor DBMS menyertakan

perintah SQL untuk menggambarkan aspek dari skema fisik. Informasi tentang skema

konseptual, eksternal dan fisik disimpan dalam katalog sistem.

Gambar 1. Level Abstraksi

Memiliki beberapa tinjauan (views), skema konseptual tunggal (logical) dan skema

fisik.

· Menggambarkan bagaimana cara user melihat data

· Skema konseptual mendefinisikan struktur logika

· Skema fisikal menggambarkan file dan indeks yang digunakan

Skema didefinisikan menggunakan DDL (Data Definition Language), data

dimodifikasi dengan menggunakan DML (Data Management Language).

5. Visual Foxpro 6.0

Pada tahun 1984, Fox Software memperkenalkan FoxBase untuk menyaingi

dBase II Ashton-Tate. Pada saat itu FoxBase hanyalah perangkat lunak kecil yang

berisi bahasa pemrograman dan mesin pengolah data. FoxPro memperkenalkan GUI

(Graphical Unit Interface) pada tahun 1989. FoxPro berkembang menjadi Visul

FoxPro pada tahun 1995. kemampuan pemrogrman prosural tetap dipertahankan dan

dilengkapi dengan pemrograman berorietasi objek. Visual FoxPro 6.0 dilengkapi

dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan produk desktop dan client/server lain

dan juga dapat membangun aplikasi yang berbasis Web. Dengan adanya Visual

Studio, FoxPro menjadi anggotanya. Sasaran utama Visual Studio adalah

menyediakan alat bantu pemrogrman dan database untuk mengembangkan perangkat

lunak yang memenuhi tuntutan zaman.

Model data yang digunakan Visual FoxPro yaitu model relasional. Model

Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah di pahami oleh

pengguna, serta merupakan paling popular saat ini. Model ini menggunakan

sekumpulan table berdimensi dua (yang disebut relasi atau table).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar